JABAR EKSPRES – Salah satu orang tua pelajar di Kabupaten Bogor, Ida Safitri, tak menyangka anak bungsunya harus berurusan dengan pihak kepolisian. Sang anak diamankan saat hendak mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8).
Padahal, anaknya sempat berpamitan pergi ke sekolah seperti biasa di pagi hari.
“Ada rasa kesal, karena izinnya sekolah. Saya kasih uang jajan buat sekolah, bukan buat yang lain-lain,” ujar Ida saat ditemui di Mapolres Bogor, Cibinong, Kamis malam.
Baca Juga:Kematian Driver Ojol, Cermin Buram Penanganan Demonstrasi di IndonesiaDriver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Massa Geruduk Mako Kwitang
Ida mengaku, pihak sekolah sebenarnya sudah memberi imbauan kepada para orang tua untuk mewaspadai adanya ajakan aksi demo ke Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Ia pun sempat menasihati anaknya agar tidak ikut-ikutan.
“Dia sempat bilang tanggal 28 nih. Saya bilang, jangan ikut-ikutan lah. Namanya orang tua kan, nggak mau anaknya begitu,” ucapnya.
Namun, Ida mulai merasa curiga saat melihat tingkah anaknya pagi itu berbeda dari biasanya.
“Dia salim dua kali, kelihatan gelisah. Saya jadi curiga, tapi tetap saya kasih izin berangkat sekolah,” ungkapnya.
Kecurigaan itu semakin kuat ketika wali kelas mengirimkan foto ke grup wali murid. Dalam foto tersebut, anaknya tidak terlihat berada di kelas.
Tak lama kemudian, ia mendapat kabar bahwa anaknya diamankan dan dikumpulkan di Mapolres Bogor bersama ratusan pelajar lainnya yang terjaring razia saat hendak menuju Jakarta.
Dirinya langsung bergegas ke Polres sebelum Magrib. Beruntung sang anak selamat, tapi Ida tetap marah karena merasa dibohongi.
Baca Juga:'Ya Allah, Kelindas', Ojol Jadi Korban di Tengah Aksi Ricuh DPRPersib vs Borneo FC, Haye dan Barba Siap Menggila!
Ida juga mengeluhkan soal akses informasi yang masih bisa didapat anaknya, meskipun telepon genggamnya dalam keadaan rusak.
“Heran saya, HP rusak tapi masih bisa aja dapat info-info. Kayaknya mending HP-nya dibiarkan rusak biar nggak kejadian lagi,” keluhnya.
Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Ida. Ia bertekad untuk lebih mengawasi aktivitas anaknya ke depan.
“Untung ada grup wali murid, jadi bisa memantau. Saya nggak mau kejadian begini terulang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polres Bogor mengamankan 197 pelajar yang hendak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi demonstrasi.
